Rabu, 11 Mei 2011

Menjadi Fashion Stylist

Setiap ada model baju baru, tas baru, HP baru, sepatu baru, kebanyakan orang akan mengikutinya sebagai indikator fashionable yang up to date. Terkadang fashion yang tersaji kita konsumsi tanpa filter. Pernahkah kita bertanya, kalau model rambut seperti itu pantas tidak yaa di Indonesia, kalau baju seperti itu pantas tidak ya..dipakai di Indonesia sebagai orang timur?

Semakin kreatif seorang perancang maka semakin unik dan orisinil hasil rancangannya. Imajinasi dan kreasinya sangat dipengaruhi subyektifitas pribadinya, seperti idiologinya, pengalamannya, kesukaanya, dan asumsi-asumsinya. Oleh karena itu bagi pembeli produk hasil rancangannya sesungguhnya telah terlibat menjadi pengikut idiologinya. Sebagai contoh perancang rok mini yang menginginkan agar tiap yang memakai rok rancanganya dapat menarik tiap laki-laki yang melihatnya. Maka secara otomatis secara sadar atau tidak bagi pemakai rok mini tersebut telah mengadopsi tujuan yang dibuat perancangnya. Yang menjadi persoalan apakah kita rela kepribadian kita harus menjadi “bebek” mengikuti apapun dan kemanapun segala yang disediakan sang perancang

Tahukah kita bahwa tiap diri kita adalah unik, tidak ada yang persis seperti diri kita. Kita harus gunakan keunikan diri kita termasuk untuk diri kita. Maka setiap kita bisa menjadi perancang atau fashion stylist. Dalam tulisan ini akan diberitahu caranya yaitu:

a. Mantapkan Akidah Kita

Akidah adalah sesuatu tempat kita bersandar, dan tempat persandaran kita harus benar-benar kokoh yang mampu memberikan perlindungan total, kekuatan tiada tara, tidak meliputi waktu dan ruang yang terbatas, serta mampu menjadi pembimbing dan penasehat mumpuni dalam kehidupan kita, karena akidah itulah yang akan kita jadikan rujukan atas segala aktifitas kita. Dari sifat-sifat tersebut amatlah sempurna persandaran (akidah) kita karena begitulah seharusnya. Ia adalah suci dari segala sifat keburukan. Akidah kita adalah kepada Allah SWT.

b. Perbaiki Motivasi Diri

Motivasi adalah dorongan dari dalam diri kita yang melatarbelakangi setiap aktifitas kita. Bahwa tiap apa-apa yang kita beli dan kita pakai ada pertanggungjawabannya terhadap agama, negara, keluarga dan diri kita sendiri.

c. Lepaskan Keterikatan Kita Terhadap Seluruh Ketergantungan Pada Pandangan Manusia

Bangun keterikatan kita hanya kepada Allah yang maha melihat dan maha indah.

d. Jadikan Point A-C Menjadi Pedoman Pada Pola Pikir Kita.

Tidak hanya dalam tataran keyakinan (believe) namun juga dalam tataran pemikiran, karena pada proses selanjutnya akal akan mewarnai tiap-tiap kreatifitas kita.

e. Mulailah Mencari Model Yang Sesuai Dengan Akidah, Dan Motivasi Hidup Kita.

Bila telah mendapatkanya maka perbanyak interaksi dengan mereka dan banyak bertukar pikiran dengan mereka.

f. Mulai Berkreasi:

Dalam berkreasi ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:

1. Mengamati, meniru lalu memodifikasinya sesuai dengan kaidah a-c (di atas).

2. Buat dan modifikasi sebanyak-banyaknya rancangan kita.

3. Praktekkan hasil kreasi secara pribadi. Inilah ujian kita apakah kita sudah siap menjadi fashion stylist atau belum.

g. Tingkatkan Kepercayaan Diri Setiap Memakai Hasil Rancangan Kita

Semakin percaya diri maka akan semakin nampak aura kekuatan dalam diri kita.

h. Jangan Pernah Kompromi Terhadap Rasa Minder

Karena minder ini yang akan menghentikan langkah anda menjadi seorang perancang.

i. Terus-Menerus Kita Melakukanya

Yaitu melakukan hal-hal di atas tanpa batas waktu sampai orang-orang disekitar kita mengakui kreasi kita karena disinilah letak identitas karakter rancangan kita.

j. Yakinkan

Yakinkan sisi fungsional dan emosional orang-orang terhadap rancangan kita.

k. Selalu Mencari Tantangan

Bila ada model yang sangat digandrungi maka usahakan cari tahu sisi menariknya lalu modifikasi sesuai dengan akidah kita.

l. Selalulah Menjadi Hamba Allah

Bila telah sukses dengan rancangan kita maka hendaknya tetaplah kita low profile dan menyadari kedudukan manusia sama di sisi Allah swt.

Konsep di atas tidak hanya resep bagi kita yang ingin tetap percaya diri dengan menjadi fashion stylist pribadi. Namun bisa juga untuk mempertahankan idiologi kita dari serangan.

0 komentar: