Rabu, 11 Mei 2011

Mengendalikan Hawa Nafsu

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, diberikan akal dan pikiran untuk menguasai alam raya dan seisinya. Oleh karena keistimewaannya tersebut, manusia sering lupa akan jati dirinya, dan juga lupa akan siapa penciptaNya.

Di samping akal dan pikiran, manusia juga diberikan hawa nafsu, yang kalau tidak pandai untuk mengelolanya akan berakibat fatal bagi manusia itu sendiri.

Tidak semua orang dapat mengendalikan hawa nafsu, karena menyangkut emosi dan juga faktor lingkungan serta keadaan sosial ekonominya. Dan bersyukurlah manusia tersebut kalau dia bisa mengontrol dan memanage hawa nafsunya dengan baik.

Ada sejumlah hawa nafsu yang harus dikendalikan oleh manusia, kalau dia ingin hidupnya tenteram dan damai.

1. Nafsu ingin menguasai orang lain

Ini kerap terjadi pada lingkungan kerajaan dan monarki, atau pemerintahan di mana berlaku kekuasaan sewenang-wenang dan absolut. Contoh paling nyata poin yang terakhir adalah kejadian di Negara Libya, di mana penguasanya Kolonel Moammar Khaddafy telah memerintah 42 tahun dan tak ingin takhtanya direbut orang lain. Dan akibatnya fatal, ratusan bahkan sudah mendekati angka ribuan rakyatnya yang mati martir dan sia-sia. Yang paling parahnya lagi dalam statementnya, dia berkata akan berjuang sampai titik darah penghabisan melawan rakyatnya sendiri. Sungguh suatu hal yang konyol tentunya. Sedangkan dii Indonesia juga terjadi pada era Soeharto yang memerintah selama 32 tahun, dan harus ada korban Semanggi I dan Semanggi II serta insiden Trisakti.

Kalau pada lingkungan kerajaan dan monarki lain lagi keadaannya; di mana pada saat lahir pun, manusia itu telah disiapkan menjadi raja atau pemimpin rakyatnya. Dan sejarah mencatat ada raja lalim yang habis-habisan mengeksploitasi harta rakyatnya serta menindasnya, termasuklah di sini Raja Herodes, dan raja-raja di benua hitam Afrika sana .

Perilaku ini kadang kala menjalar juga pada pimpinan yang merasa bos, karena dia akan menganggap/memandang enteng, sepele dan kecil bawahannya, sehingga tidak jarang dia marah-marah kepada bawahannya sesuka hatinya, dan juga sering memerintah yang bukan pada jalur kerjanya

2. Nafsu sex yang berlebihan

Yang satu ini tentunya sangat berbahaya bagi manusia, karena kalau nafsu sex yang berlebihan tidak dapat dikontrol, alamat jurang kematian menganga lebar menerkam manusia itu sendiri. Coba kita bayangkan orang dengan nafsu sex yang berlebihan, dia pun tidak ambil pusing dengan segala macam resiko yang bakal dihadapinya. Tidak ragu-ragu dia akan pergi ke tempat-tempat pelacuran, yang mana tentunya resiko penyakit kelamin akan menjemputnya. HIV/AIDS serta-merta akan mendampinginya, kalau dia terus berpetualang di lingkungan tersebut. Kita membaca sejumlah surat kabar dan berita televisi dan media on-line, begitu banyaknya sekarang orang yang dijangkiti penyakit mematikan tersebut. Yang paling parahnya lagi jika istrinya sedang hamil, dan sang suami teridap HIV/AIDS, tentunya sang ibu dan janin di dalamnya juga akan ketularan, dan kalau demikian yang terjadi , jelas dia menyiakan-nyiakan pemberian Tuhan yang paling berharga. Dan dia juga akan menghabiskan banyak uang di lokalisasi tersebut, yang kalau dimanfaatkan buat ekonomi keluarga tentunya sangat berguna dan berharga.

3. Nafsu makan yang berlebihan

Nafsu yang satu ini juga berbahaya, karena setiap saat dia hendak makan, sehingga predikat rakus akan menempel di dirinya. Obesitas atau kegemukan akan segera menghampirinya. Kita tahu bahwa kalau ukuran berat badan seseorang tidak sebanding dengan tingginya, maka sejatinya dia telah sakit, karena tidak proporsional. Penyakit jantung dan stroke juga dengan cepat akan menghampirinya jika dia tidak rajin berolah-raga. Kalau penyakit yang disebutkan di atas telah menjangkitinya, maka dia akan berjuang mati-matian untuk menyembuhkannya, karena penyakit jantung dan stroke termasuk penyakit yang menyebabkan angka kematian tertinggi di dunia.

4. Nafsu memiliki harta yang berlebihan

Ada sejumlah orang yang tidak pernah puas dan bersyukur dengan apa yang telah diperolehnya. Dan dia berjuang dan bekerja mati-matian setiap hari hanya untuk menambah harta dan uangnya yang berlimpah. Orang seperti ini, uang dan harta adalah tuhannya yang dia sembah, karena dia tidak pernah lagi pergi ke tempat-tempat ibadah, tidak pernah lagi ingat akan Tuhannya; dan juga jarang bercengkerama dengan anggota keluarganya. Karena biasanya dia pergi kerja pagi hari, dan pulang setelah larut malam, di mana sejumlah anggota keluarganya telah tertidur lelap; dan tentunya dia juga menyusahi istrinya untuk membukakan pintu kalau dia pulang ke rumah. Biasa juga tipe orang seperti ini sering ke kafe atau dugem dan ke tempat-tempat hiburan malam lainnya.

5. Nafsu bekerja yang berlebihan atau workaholic

Kondisi orang seperti ini juga tidak baik, karena dia akan mengabdikan hidupnya hanya untuk bekerja dan bekerja. Tidak ada lagi waktu buat anggota keluarganya untuk bersendau-gurau, dan juga kerap dia tidak memikirkan kesehatannya; karena baginya bekerja adalah ibadah dan satu hal yang harus dilakoni dan dilakukan selagi hidup dan sehat. Maka tidak jarang kita lihat, dia masih di kantor atau tempat kerjanya walaupun telah larut malam, sementara orang lain sudah berpulangan dan sudah terlelap dalam peraduannya. Orang Jepang adalah tipe yang termasuk kategori yang satu ini, sehingga tingkat perceraian di negara sakura itu pun cukup tinggi. Dan sebagian kaum profesional di Indonesia juga tertular dan terjangkiti sifat yang satu ini.

Cloud Callout: Emosinya di control yaa…Dari kelima kategori di atas, tak satu pun yang baik untuk dilakukan dan dianut, karena akan menyiksa diri sendiri dan tidak menjadi berkat bagi orang lain. Lantas Anda masuk tipe yang mana ya?

0 komentar: