Sabtu, 13 Desember 2008

Desember, Bulan Menanam

Bulan Desember dijadikan bulan menanam oleh Presiden SBY. Mendengar hal itu saya sepakat, sontak ingatan saya tertuju pada beberapa tumbuhan mangrove sekitar depan dan belakang asrama,yang mahasiswa Biologi ITS tanam. Ingatan saya pun diajak kembali ke beberapa tahun silam, ketika mangrove itu masih berupa bibit.

Di malam bulan September tahun 2006, entah tanggal berapa saya lupa. Kami mahasiswa baru 2006 diajak untuk mempersiapkan sebuah acara yang akan dihelat ke-esokan harinya. "Besok kita akan mengundang rektor untuk nanem bareng," ujar salah satu kakak yang saat itu menjadi fungsionaris himpunan.

Paginya saat acara berlangsung, Pak Nuh bilang kalau sebenarnya menanam sesuatu itu adalah sebuah investasi amalan pahala. "Coba bayangkan nantinya mangrove yang ditanam tumbuh," ungkapnya seingat saya. "Saat itu Mangrove akan dijadikan sebagai tempat burung hinggap dan juga mencari makan, dan ini sudah menjadi sebuah investasi amalan manusia," tambahnya.

Maka, lanjut pak nuh ada sebuah hadist yang menyebutkan bila kala di rumahmu ada sebuah bibit maka tanamlah meski kau tahu esok akan kiamat. Ucapan yang menggetarkan hati saat itu.

Dan kini, ketika saya sudah menginjak semester tua, saya selalu teringat saat menanam dulu. Kini deretan mangrove ini sudah setinggi setengah badan saya. ingin rasanya tetap melihat mangrove-mangrove ini tumbuh. Insya Allah, mangrove-mangrove jenis Rhizophora ini bermanfaat bagi ITS sekitar.

Sebuah hadist tampaknya cocok untuk menutup artikel ini ;

Empat hal yang menyenangkan hati bila dipandang:Segala sesuatu yang kehijauan, air yang mengalir, dan wajah yang bagus, cantik, dan indah, Serta Apa dan siapa saja yang dicintai - Nabi Muhammad SAW

Dan semoga hijaunya tumbuhan mangrove ini makin menyenangkan hati tiap orang yang melihatnya. Dan makin banyak orang yang peduli,, to arek-arek bits kapan nandur bareng maneh rek. ;)hehehe
(Yudha/1506 100 007)

0 komentar: