Senin, 14 Februari 2011

KIAT-KIAT SUKSES

Bagaimana kabar Antum Antuna sekalian??...semoga selalu dalam lindungan Allah Subhanahuwata’ala. Amin..Kami, segenap keluarga besar FKIQ mengucapkan selamat kepada ukhti Tutut Arinda yang mendapatkan IPK tertinggi dan ukhti Rachmasari mendapatkan IPS tertinggi di jurusan Biologi ITS, tentunya dalam meraih hasil seperti itu ada kiat-kiat khusus untuk mencapainya. Nih ..kita ada beberapa tips Insya Allah bermanfaat untuk kita semua apabila kita selalu ikhtiar dan tawwakal tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.. “Man jada wa jada”

Kuliah : Investasi Masa Depan

Komunikatif

Pada umumnya, orang yang kita hadapi tidak mempunyai kemampuan telepati. Jadi, mereka tidak bisa membaca apa yang ada di pikiran kita. Maka, diperlukan komunikasi untuk menyampaikan pendapat juga untuk mengerti apa yang diinginkan oleh orang lain. Komunikasi aldalah kebutuhan mutlak dalam setiap sisi kehidupan. Profesi apapun, pasti membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Kalau asal cuap – cuap memang mudah. Tapi tidaklah mudah untuk berkomunikasi dengan baik. Jangan – jangan orang tiba – tiba mengantuk kalau kita mulai menjelaskan sesuatu. Atau jangan – jangan banyak yang sakit hati dan salah paham kalau kita berkata – kata. Selain pemilihan kata yang singkat, padat dan jelas, yang tak kalah penting dalam berkomunikasi adalah rasa percaya diri. Masih merasa malu kalau harus berbicara di depan orang? itu wajar kok. Tapi sesungguhnya kepercayaan diri itu bisa ditumbuhkan dengan latihan. Sebagai catatan, kemempuan berkomunikasi yang dimaksud disini bukan hanya komunikasi verbal saja lho, namun juga dalam bentuk tertulis. Di bangku perkuliahan saja kebanyakan soal – soal ujian berbentuk essai. Nantinya juga harus menulis tugas akhir. Sedang dalam dunia kerja, tak jarang seseorang harus membuat laporan. Jadi, kemampuan menulis juga tidak kalah pentingnya.

Gigih

Dalam hidup, kita pasti mengalami kebosanan, kegagalan dan kesedihan sewaktu – waktu. Itu wajar. Yang berbahaya adalah bila kita tenggelam dalam semua emosi negatif itu dan menjadi tidak produktif. Orang yang sukses adalah orang bisa segera bangkit ketika jatuh dan yang bisa konsisten berjuang tanpa mengalah pada kebosanan dan kemalasan dan kuliah adalah saat – saat yang tepat untuk menanamkan kegigihan. Betapa tidak? Dalam perkuliahan kamu akan menemui hal – hal yang kamu sukai, dan juga hal – hal yang tidak kamu sukai. Ada kuliah – kuliah yang menarik, namun akan ada juga kuliah yang amat membuatmu sebal. Tapi semua itu harus dijalani. Tinggal pilih saja, mau menjalaninya asal – asalan atau sungguh – sungguh.

Cerdas

Kecerdasan memang bukan satu – satunya unsur untuk sukses dalam hidup. Tapi memang ia salah satu elemen yang dibutuhkan. Ada jenis – jenis pekerjaan yangmembutuhkan kemampuan berpikir analitis yang tinggi. Ada yang menuntut kreativitas dan inovasi. Dalam hal ini, indeks prestasi (IP) memang sedikit banyak bisa memberi gambaran tentang kecerdasan seseorang. Namun tentu saja tidak mutlak begitu. Tapi asal tahu saja, nanti di dunia “nyata”, apa yang kita pelajari di kelas ternyata tidak bisa begitu saja diterapkan. Malah banyak pengetahuan yang harus kita pelajari sendiri. Dan untuk bisa belajar dengan cepat dan efektif, dibutuhkan strategi dan kecerdasan. Makanya, mencontek itu tidak baik. Mencontek akan mematikan daya berpikir analitis dan kreativitas kita. Lebih baik memanfaatkan setumpuk ujian dan tugas itu sebagai ajang melatih kecerdasan dan menumbuhkan rasa percaya diri.

Semoga nilai kita ke depan bisa menjadi lebih baik dan ilmu yang kita dapat lebih barmanfaat, Amin Ya Allah ..

Jazakillah khairan katsir…

Ahlan wa Sahlan




Akhi..ukhti langsung simak yuk sekilas info dari kita Insya Allah bermanfaat buat antum antuna

How to be a success person..???????

Sukses dapat diartikan sebagai keadaan tercapainya tujuan atau cita-cita. Lawannya adalah gagal, yaitu keadaan tidak tercapainya suatu tujuan atau cita-cita. Sukses di sini masih memiliki arti umum, dalam arti bisa bernilai benar atau salah, tergantung pada pandangan hidup yang mendasari perumusan tujuan dan standar yang digunakan untuk menilai suatu kesuksesan dan kegagalan. Di samping itu, kesuksesan itu harus diraih dengan cara yang benar, bukan dengan sembarang cara. Kesuksesan yang diraih lewat jalan yang tidak benar, sebenarnya adalah kesuksesan yang semu dan palsu, bukan kesuksesan yang hakiki. Demikian pula kiranya dengan dunia mahasiswa. Tatkala seseorang ingin menjadi mahasiswa yang sukses dalam kuliahnya, maka pertanyaan kritis yang harus dijawab adalah, apa tujuan dari kuliahnya? Standar-standar serta indikatorindikator apa yang dipakai untuk mengukur tercapainya tujuan itu? Apakah tujuan itu sudah didasarkan pada pandangan hidup yang benar?

Let’s discuss together ..!!!

Sukses tidaknya seorang mahasiswa tentunya hanya akan diukur berdasarkan indikator-indikator akademik semata yang kering dari sentuhan nilai dan norma agama. Mahasiswa tetap dikatakan sukses setelah dia menyelesaikan studinya dalam waktu sekian tahun, dengan indeks prestasi sekian, meskipun dia dangkal atau bahkan bodoh dalam pemahaman agamanya. Apakah manusia seperti ini yang dikehendaki Islam? Sesungguhnya Islam telah menetapkan tujuan dalam sebuah proses pendidikan, yang hanya bisa dicapai bila sebuah sistem pendidikan didasarkan pada ideologi Islam, bukan ideologi kapitalisme seperti yang ada saat ini. Tujuan pendidikan dalam Islam adalah terbentuknya kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah) yang dibekali dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang diperlukan dalam kehidupan. Memiliki kepribadian Islam, berarti seseorang mempunyai pola pikir (aqliyah) yang Islami, yaitu dia akan menjadikan Aqidah Islamiyah sebagai standar untuk menilai segala pemikiran yang ada. Di samping itu, dia mempunyai pola jiwa/sikap (nafsiyah) yang Islami, yaitu mempunyai kecenderungan perasaan yang Islami dan memenuhi segala kebutuhannya dengan standar Syariat Islamiyah, baik kebutuhan jasmaninya (al hajat al udlwiyah), seperti makan dan minum, maupun kebutuhan naluriahnya (al gharizah), yang meliputi naluri beragama (gharizah tadayyun), naluri mempertahankan diri (gharizatul baqa), dan naluri melangsungkan keturunan (gharizatun nau), beserta segala penampakan (mazhahir) yang muncul dari ketiga naluri tersebut. seorang mahasiswa muslim yang sukses dapat dicirikan dengan dengan 2 (dua) indikator: Pertama, Dimilikinya kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah), Kedua, Dikuasainya ilmu pengetahuan yang menjadi bidang studinya. Seorang mahasiswa muslim yang sukses, dengan demikian, adalah mahasiswa yang berhasil memiliki kedua indikator tersebut secara bersamaan. Jadi mahasiswa yang hanya menguasai pengetahuan yang menjadi objek studinya, namun dangkal dalam pemahaman Islamnya, hakikatnya adalah mahasiswa yang gagal.

Untuk memiliki kepribadian Islam, pada prinsipnya seorang mahasiswa harus mempelajari Islam secara mendalam. Dia harus menjadikan Aqidah Islamiyah sebagai landasan berpikirnya, yang dengannya dia dapat berpikir Islami dengan menjadikan Aqidah Islamiyah sebagai standar untuk menilai segala pemikiran yang ada. Dia harus juga menjadikan Syariat Islamiyah yang lahir dari Aqidah Islamiyah sebagai standar untuk menetapkan kecenderungannya dan memenuhi segala kebutuhannya. Salah satu karakter muslim yang berkepribadian Islam, untuk konteks sekarang, adalah mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kondisi umat. Kondisi umat Islam di seluruh dunia yang kini dikuasai oleh ideologi kapitalisme yang kafir, harus membuatnya terhentak dan tersadar dengan keadaran yang penuh dan menyeluruh untuk turut serta dalam proses perubahan menuju kondisi yang Islami. Secara konkret, muslim yang peduli dengan keadaan umat itu akan mengindentifikasikan dirinya sebagai seorang pengemban dakwah (hamilud dakwah), sebab metode Islam untuk mengubah kondisi tak Islami menjadi Islami tak lain adalah dengan jalan mengemban dakwah Islamiyah (hamlud dakwah al islamiyah).

kiat-kiat praktis untuk mencapai sukses akademik bagi para mahasiswa muslim :

1. Kepercayaan Diri

Menumbuhkan kepercayaan diri bahwa Antum Antuna punya potensi besar untuk meraih sukses di perguruan tinggi, merupakan langkah awal yang perlu dimiliki. Kepercayaan diri ini tentunya adalah kepercayaan yang didasarkan pada adanya potensi intelektual yang nyata, bukan kepercayaan diri palsu yang tidak didasarkan pada potensi intelektual yang nyata atau hanya sekedar berdasarkan ilusi kosong. Rasa percaya diri akan berpola positif apabila ditunjang oleh usaha yang gigih agar potensi intelektual yang ada ini dapat teraktualisai secara optimal dalam kegiatan perkuliahan.

2. Kesehatan

Beban studi yang tidak ringan jelas memerlukan dukungan faktor kesehatan. Karena itu, suatu hal yang penting diperhatikan adalah masalah kesehatan tubuh. Berupayalah Anda memiliki kesehatan tubuh yang selalu prima agar Anda dapat mencapai hasil optimal dalam menyelesaikan beban kuliah, responsi, dan praktikum. Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan cara rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan beristirahat secara cukup.

3. Metode Belajar

Metode belajar di perguruan tinggi sangat berbeda dibandingkan dengan masa SMU. Di peguruan tinggi seorang mahasiswa dituntut bukan hanya hanya sekedar bisa, tetapi dituntut sampai pada tingkat memahami. Proses mencapai pemahaman adalah mengkaitkan setiap informasi dengan fakta, atau mengkaitkan fakta dengan informasi. Faktor terpentingnya, adalah informasi. Karenanya, informasi (tentang mata kuliah) harus selalu ditambah. Penambahan informasi selain dari diktat kuliah dapat dilakukan melalui sarana perpustakaan yang ada, terutama buku ajar yang dijadikan sebagai referensi buku diktat tiap mata kuliah. Buku-buku tersebut selain dapat memperluas konsep dasar dari mata kuliah yang bersangkutan juga dapat melatih Anda untuk mengerjakan bentuk-bentuk soal yang biasanya disertakan pada akhir tiap bab. Buku ajar ini hampir semuanya ditulis dalam bahasa Inggris. Karenanya, kemampuan bahasa Inggris merupakan salah satu penunjang kesuksesan akademik di perguruan tinggi. Jadwalkan waktu belajar dengan baik dan belajarlah secara teratur, meskipun waktu ujian atau kuiz masih jauh.

4. Ujian

Ujian merupakan momen penting yang menentukan keberhasilan mahasiswa dalam suatu mata kuliah. Dalam menghadapi ujian mahasiswa perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

* Perasaan tenang dan percaya diri merupakan komponen utama dalam menghadapi ujian. Hindarkan perasaan stress, gugup, atau gelisah yang hanya akan menghancurkan konsentrasi dan menggerogoti daya berpikir kita yang sesungguhnya. Karenanya, berdoalah yang khusyu sebelum ujian.

* Memantapkan secara sempurna tentang topik yang akan diujikan. Yang ideal, pemantapan atau penguasaan mata kuliah hendaknya dilakukan secara bertahap. Bukan secara dadakan atau instan dengan gaya SKS (Sistem Kebut Semalam). Penumpukan informasi dalam volume besar dalam waktu yang singkat sangat tidak efektif dan hanya akan memberikan beban yang berlebihan (over-loaded) terhadap otak.

* Mengenal lebih dini tentang format soal ujian untuk tiap mata kuliah yang biasanya berbeda-beda antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya. Untuk mengetahui hal ini dapat dilihat pada berkas ujian pada tahun sebelumnya. Hubungan yang baik dengan kakak kelas dalam hal ini tentu akan sangat membantu.

* Mempersiapkan langkah teknis ujian akhir dengan baik, seperti KTM, pulpen, minimal 2 buah, kalkulator apabila ujian tersebut diperkenankan untuk menggunakan kalkulator. Meskipun sepertinya sepele, namun bila tidak disiapkan secara apik dan cermat, akan bisa mempengaruhi mental kita dalam mengerjakan soal ujian.